Kondisi Lapisan Batuan

Karakteristik batuan, menjelaskan tentang lapisan (formasi) batuan yang ada di wilayah cek bocek. Formasi  batuan di Wilayah Adat Cek Bocek hanya ada 2 formasi : yakni Formasi Batuan Gunung Api (25.372,58 Ha), dan Formasi Batuan Gamping Koral yang menempati wilayah pesisir selatan seluas 3.603,16 Ha.

Formasi Batuan di Wilayah Adat Cek Bocek Selesek Rensuri
Formasi
Batuan Penyusun
Luas ( Ha )
%
Batuan Gunungapi
Extrusive: felsic: lava
25372.58
87.56
Batugamping Koral
Sediment: chemical: limestone
3603.16
12.44

Jumlah
28975.74
100.00
Sumber Data : Hasil pengolahan Peta Geologi, Puslitbang Geologi, Bandung



Peta 4.2.2.3.  D K A T di Wilayah Pulau Sumbawa




Peta 4.3.a. Formasi Batuan di Wilayah Barat Pulau Sumbawa



Peta 4.3.b. Formasi Batuan di Wilayah Adat Cek Bocek Selesek Rensuri



4.3.1. Formasi Batuan Gunung Api

Formasi batuan gunung api terbentuk pada zaman Miosen Tengah (21 juta tahun) hingga akhir zaman Miosen Tengah (17 juta tahun lalu). Zaman Miosen merupakan bagian dari masa Kenosoikum yang digolongkan sebagai masa kehidupan Modern “ JA. Katili “:  Susunan batuan gunung api di wilayah cek bocek terbentuk melalui proses extrusive,  yakni proses pembentukan batuan beku, magma yang keluar mencapai permukaaan bumi karena letusan gunung, dan kemudian menjalar/menyebar menuju wilayah yang lebih  rendah,  hingga kemudian membeku membentuk formasi batuan yang cukup luas. Mineral penyusunnya felsic, berwarna cerah.

Formasi batuan ini telah mengalami perubahan terutama yang berada di bagian permukaan, karena mengalami pelapukan baik kimiawi maupun mekanik yang dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pengerjaan air. Material hasil pelapukan kemudian diendapkan yang dibawa oleh air laut  (kemungkinan pada jutaan tahun lalu permukaan bumi di wilayah ini berada di bawah muka air laut), hingga terbentuk lagi batuan endapan yang di kenal sebagai  Deef Marine. 
Adanya struktur patahan di wilayah ini, juga menunjukan bahwa selang jutaan tahun lalu muncul gaya endogen yang mengangkat permukaan bumi, hingga lambat laun memiliki ketinggian permukaan bumi  seperti sekarang ini.  
Selanjutnya jika mengacu pada peta landsystem Bakosurtanal, maka litology (batuan induk) di wilayah formasi ini adalah  andesit dan basalt. Jenis Batuan Andesit dan Basalt, merupakan jenis batuan Gunung Api yang sangat umum terdapat di wilayah Indonesia  dan merupakan jenis batuan gunung api yang kurang mengandung SiO2.
Jenis batuan yang bersifat Basalt, mencirikan wilayah samudera, karena umumnya batuan basalt ditemukan di dasar samudera dan memiliki berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan dengan batuan granit. Di wilayah cek bocek formasi batuan basalt terbentuk oleh  proses ekstrusive ( lava cair pijar  yang muncul dari dalam bumi).
4.3.2.  Formasi Batu Gamping Koral
Formasi batu gamping koral  di wilayah Cek Bocek terbentuk melalui proses sedimentasi organic pada awal zaman  Holosen (kira-kira 10.000 tahun lalu).  Dahulu,  ketika wilayah ini masih merupakan wilayah pasang surut air laut (kedalaman kurang dari 100 meter)  hidup binatang-binatang laut seperti Coral, Echinoida, Crinoida, Foraminifera, Brachiopoda. Ketika binatang ini mati, maka terbentuklah tumpukan rongga-rongga kapur yang kemudian ditambah dengan proses sedimentasi kimia oleh adanya kristal-kristal seperti gypsum, anhidrit (CaSo4) dan garam dapur (NaCl),  tumpukan rongga-rongga kapur tersebut


lambat laun berubah menjadi batuan gamping. Proses penumpukan binatang  laut, dan
perubahan tumpukan menjadi batuan gamping itu berlangsung  terus, kemudian terjadi preoses pengangkatan (orogenesa) hingga  muncul di atas permukaan laut dan membentuk daratan.

Batuan endapan dibagian permukaan formasi ini,  di golongkan sebagai littoral reef (batu karang yang berada di wilayah Pesisir). Mengacu pada peta Landsystem Bakosurtanal, maka Litology (batuan induk) di wilayah formasi ini adalah Coral (batu karang). Penyebaran batu karang ini menempati sepanjang pesisir selatan dari wilayah Cek Bocek, batu karang ini membentuk tebing karang yang curam dan hanya pada tempat tempat tertentu yang dataran pantai. Selain itu hempasan ombak yang cukup keras dari laut lepas, sehingga tidak memungkinkan nelayan local mencari ikan dilokasi ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes