Analisis ini dilakukan untuk memperlihatkan, wilayah-wilayah mana saja yang sebaiknya mendapat perhatian khusus, karena berada di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mempengaruhi kehidupan sekelompokkomunitas masyarakat dibawahnya.
Peta 5.3. Overlay Kesesuaian Lahan Perladangan terhadap Daerah Aliran Sungai, terlihat bahwa bagian hulu DAS Babar, Lampit dan Melaki berada di wilayah adat Cek Bocek (suku Berco). Ketiga DAS tersebut merupakan hulu-hulu sungai yang cukup berpengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal di bagian hilirnya. Artinya, di wilayah hulu termasuk klasifikasi penggunaan tanah yang sesuai untuk perladangan, tetapi karena posisinya strategis utnuk menjaga keseimbangan tata air di wilayah hilir, maka kawasan hulu direkomendasikan untuk dijadikan hutan penyangga.
Sebagian kawasan DAS Sengane dibagian hulu digunakan untuk lokasi pemukiman (kampong) Lawin. Hulu-hulu sungai sengane, khususnya dibagian tepi sungai direkomendasikan untuk dijadikan kawasan sempadan sungai. Terutama untuk kawasan yang belum dijadikan lahan pertanian. Tetapi untuk yang sudah menjadi lahan pertanian sebaiknya memberikan ruang di bantaran sungai nya untuk ditanami tanaman-tanaman keras (kebun) yang berfungsi sebagai tanaman pelindung tanah seperti pete, kemiri, asam jawa, aren atau bambu yang banyak manfaatnya bagi komunitas.
DAS Lang Remung, sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah yang pemukiman lama (bekas pemukiman leluhur). Jika kawasan ini akan diaktifkan/dimanfaatkan kembali sebagai lahan budidaya, maka di sepanjang bantaran sungai-sungai dodo dan uwe baong harus dijadikan kawasan sempadan sungai.
Peta 5.3. Overlay Kesesuaian Lahan Perladangan terhadap Daerah Aliran Sungai |
0 komentar:
Posting Komentar